Senin, 05 Desember 2011

BIOGRAFI DAN TEORI EMILE DURKHEIM

EMILE DURKHEIM

Biografi
Durkheim dilahirkan di Epinal, prancis, yang terletak di Lorraine. Ia berasal dari keluarga Yahudi prancis yang saleh. Ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali secular. Malah kebanyakan dari karyanya dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor social dan bukan  ilahi.
Tahun 1890-an  adalah  masa kreatif Durkheim. Pada 1893 ia menerbitkan: pembagian  kerja dalam masyarakat . pernyataan dasariahnya tentang hakikat masyarakat manusia dan perkembangannya. Pada 1895 ia menerbitkan “Aturan-aturan Metode sosiologis”, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal L’Anne Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalh sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan progam sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana sebuah monograf sosiologi. Pada 1902 Durkheim akhirnya meencapai tujuannya unyuk memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi professor di Sorbonne. Untuk mendapatkan pengangkatan politik, Durkheim memperkuat kekuasaan kelembagaannya pada 1912 ketika ia secara permanen diberi kursi danmengubah namanya menjadi kursi pendidikan dan sosiologi. Pada tahun itu pula ia menerbitkan karya besarnya yang terakhir “Bentuk-bentuk Elementer dari Kehidupan Keagamaan”.
Teori  dan gagasan
Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya dimasa modern, ketika hal-hal latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak adalagi. Untuk. Mempelajari kehidupan social di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena social. Bersama Herbert Spencer Drkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengaju pada fungsa yang meraka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat, suatu posisi yang telah dikenal sebagai fungsionalisme.
Dalam bukunya “Pembagian Kerja dalam Masyarakat” (1893), Durkheim meneliti bagaimana tatanan sosial dipertahankan dalam berbagai bentuk masyarakat. Ia memusatkan perhatian pada pembagian kerja, dan meneliti bagaimana hal itu berbeda dalam masyarakat tradisional dan  masyarakt modern. Ia berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat tradisionl bersifat ‘mekanis’ dan dipersatukan oleh kenyataan bahwa setiap orang lebih kurang sama, dan karenanya mempunyai banyak kesamaan di antara sesamanya. Dalam masyarakat tradisional. Kata Durkheim, kesadaran kolektif sepenuhnya mencakup kasadaran  individual, norma-norma  social kuat dan perilaku social diatur dengan rapi.
Dalam masyarakat modern, demikian pendapatnya, pembagian kerja yang sangat kompleks menghasilkan solidaritas ‘organik’. Spesialisasi yang berbeda-beda dalam bidang pekerjaan dan peranan social menciptakan ketergantungan yang mengikat orang kepada sesamanya, karena mereka tidak lagi dapat memenuhi seluruh kebutuhan mereka sendiri.
Durkheim belakangan mengembangkan konsep tentang anomie dalam “Bunuh Diri”, yang diterbitkannya pada 1897. Dalam bukunya ini, ia meneliti berbagai tingkat bunuh diri diantara orang-orang Protestan dan Katolik, dan menjelaskan bahwa control social yang lebih tinggi di antara orang katolik menghasilkan tingkat bunuh diri yang lebih rendah. Menurut Durkheim, orang mempunyai keterikatan tertentu terhadap kelompok-kelompok mereka, yang disebutnya integrasi social. Tingkat integrasi social yang secara abnormal tinggi atau rendah dapat menghasilkan bertambahnya tingkat bunuh diri. Menurut Durkheim masyarakat katolik mempunyai tingkat integrasi yang normal, sementara masyarakat protestan mempunhyai tingkat yang rendah. Karya ini telah mempengaruhi para pengajur teori control, dan seringkali disebut sebagai studi sosiologis yang klasik.

4 komentar:

Ricky dan hidayat sekarang berteman mengatakan...

biografi sama teorine Ricky Hidayat kok tidak dicantumkan juga,,,padahal emile durkheim sama Ricky hidayat adalah sahabat tidak sejati...hee

nanik wijayanti mengatakan...

sumber dari pembuatan artikel ini mana mbk?kok tidak dicantumkan untuk memperkuat bukti.

PUTRI INDAH K. mengatakan...

Sepakat dengan nanik wijayanti, sya juga menanyakan tentang Sumber,untuk lebih kpada tnggung jawab akademis.

paradigma fakta sosial blum terungkap sist. trus, sya bca dari buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern karya George Ritzer dan Douglas J. Goodman bahwa sebab dari suicide itu sendiri brmacam2, dan durgeim membdakanya mnurut jenis bunuh dirinya.

pahlevi mengatakan...

Itu kok tidak ada fotonya mbak? :O Nanti eyang emile kompalin lho... kan ingin dikenal juga wajahnya :P

Posting Komentar

 
;